Advertisement

Kamis, 25 Agustus 2016

INDUKTOR

Image result for induktor
Pengertian Induktor
Induktor adalah komponen elektronika yang terbentuk dari susunan lilitan kawat yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang disebabkan oleh aliran arus listrik yang melintasinya. Kemampuan menyimpan energi magnetik pada sebuah induktor disebut induktansi serta ditentukan menggunakan satuan Henry. Medan magnet tercipta pada induktor dikarenakan hukum induksi atau hukum Faraday.
Induktor merupakan komponen elektronika pasif dan apabila ditambahkan dengan kapasitor, mereka bisa menjadi sebuah rangkaian resonator yang bisa bersenonansi pada frekuensi tertentu. Dalam sebuah rangkaian elektronika Induktor disimbolkan dengan huruf L.

Simbol Induktor
 
Fungsi Induktor
1. Penyimpan energi dalam bentuk medan magnet
2. Sebagai pemfilter
3. Sebagai penalaan atau tuning
4. Menahan arus bolak-balik (AC)
5. Meneruskan / meloloskan arus searah (DC)
6. Dapat merubah arus DC ke AC, dengan adanya medan magnet

Macam - Macam Induktor 
Macam-macam Jenis Induktor Kebanyakan nama Induktor dibeda-bedakan menurut inti yang digunakan pada Induktor tersebut, berikut macam-macam Induktor:
1. Induktor inti udara (air core inductor)
2. Induktor inti Feromagnetik (ferromagnetic core inductor)
3. Induktor inti laminasi (laminated core inductor)
4. Induktor inti ferit (ferrite core inductor)
5. Induktor inti toroida (toroidal core inductor)
6. Induktor Variabel (varible inductor)
7. Induktor frekuensi radio (radio frequency inductor)

Terjadinya Medan Magnet
1. Induktansi Searah
Bila kita mengalirkan arus listrik melalui kabel, terjadilah garis-garis gaya magnet. Bila kita mengalirkan arus melalui spul atau coil ( kumparan ) yang dibuat dari kabel yang digulung, akan terjadi garis-garis gaya dalam arah sama yang membangkitkan medan magnet. Kekuatan medan magnet sama dengan jumlah garis-garis gaya magnet, dan berbanding lurus dengan hasil kali dari jumlah gulungan dalam kumparan dan arus listrik yang melalui kumparan tersebut.

2. Induktansi Bolak-balik
Bila dua kumparan ditempatkan berdekatan satu sama lain dan salah satu kumparan ( L1) diberi arus listrik AC, pada L1 akan terjadi fluks magnet. Fluk magnet ini akan melalui kumparan kedua (L2) dan akan membangkitkan emf ( elektro motorive force ) pada kumparan L2. Efek seperti ini disebut induksi timbal balik ( mutual induction ). Hal seperti ini biasanya kita jumpai pada transformator daya.

Rabu, 08 Juni 2016

RESISTOR




Pengertian Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω).

Fungsi Resistor
1. Penahan arus sementara sebelum arus tersebut diproses dan disalurkan pada komponen elektronika lainnya.
2. Pembagi arus /  Pembatas Arus
3. Penurun Tegangan dan Pembagi Tegangan
4. Membangkitkan Frekuensi Tinggi dan Frekuensi Rendah dengan bantuan Transistor dan Kondensator (kapasitor)

Simbol Resistor



Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan dengan resistor disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian pada desain skema elektronika resistor tetap disimbolkan dengan huruf “R”, resistor variabel disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk resistor jenis potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.

Kapasitas Daya Resistor

Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari ukuran fisik resistor dan tulisan kapasitas daya dalam satuan Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar. Menentukan kapasitas daya resistor ini penting dilakukan untuk menghindari resistor rusak karena terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.

Nilai Toleransi Resistor
Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik resistor yang terjadi akibat operasional resistor tersebut. Nilai torleransi resistor ini ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi kerusakan 1% (resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%).

Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna maupun kode huruf. Sebagai contoh resistor dengan toleransi 5% maka dituliskan dengan kode warna pada cincin ke 4 warna emas atau dengan kode huruf J pada resistor dengan fisik kemasan besar. Resistor yang banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1%.
Jenis-jenis Resistor

Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film.

Resistor Kawat (Wirewound Resistor)
 

Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat dengan bahan kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansi resistor ditentukan dari panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar.

Resistor Arang (Carbon Resistor)


Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama batang arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak digunakan dan banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.

Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)


Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai toleransi 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip dengan resistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistor karbon, resistor metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.

Kemudian berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu resistor tetap (Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor)
Resistor tetap(Fixed Resistor)

Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat diubah atau tetap. Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor tetap dapat kita temui dalam beberapa jenis, seperti :
  • Metal Film Resistor
  • Metal Oxide Resistor
  • Carbon Film Resistor
  • Ceramic Encased Wirewound
  • Economy Wirewound
  • Zero Ohm Jumper Wire
  • S I P Resistor Network

Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)
Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiridari 2 tipe yaitu :
  • Pontensiometer, tipe variable resistor yang dapat diatur nilai resistansinya secara langsung karena telah dilengkapi dengan tuas kontrol. Potensiometer terdiri dari 2 jenis yaitu Potensiometer Linier dan Potensiometer Logaritmis
  • Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang membutuhkan alat bantu (obeng) dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya resistor jenis ini disebut dengan istilah “Trimer Potensiometer atau VR”
  • Thermistor, yaitu tipe resistor variable yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu NTC dan PTC.
  • LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR tersebut. 

Menghitung Nilai Resistor
Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada resistor. Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna dapat ditemukan pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai resistor yang ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui pada resistor tetap daya besar dan resistor variable.
Kode Warna Resistor

Cincin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu :

 


Resistor dengan 4 cincin kode warna

Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 4 menunjukan nilai toleransi resistor.

Resistor dengan 5 cincin kode warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.

Resistor dengan 6 cincin warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.


Kode Huruf Resistor
Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah karena nilai resistansi dituliskan secara langsung. Pada umumnya resistor yang dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor.







Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :
R, berarti x1 (Ohm)
K, berarti x1000 (KOhm)
M, berarti x 1000000 (MOhm)


Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
F, untuk toleransi 1%
G, untuk toleransi 2%
J, untuk toleransi 5%
K, untuk toleransi 10%
M, untuk toleransi 20%


Dalam menentukan suatu resistor dalam suatu rangkaian elektronika yang harus diingat selain menentukan nilai resistansinya adalah menentukankan kapasitas daya dan toleransinya. Hal ini berkaitan dengan harga jual resistor dipasaran dan luas area yang dibutuhkan dalam meletakan resistor pada rangkaian elektronika.

Selasa, 07 Juni 2016

PENGENALAN TEKNIK ELEKTRO

Teknik ELektro, adalah jurusan yang saya ambil. Ya saya kuliah di salah satu Institut ternama di Indonesia. Mungkin kebanyakan orang masih bertanya, Apa saja yang dipelajari? Prospek kerja teknik elektro? Kuliah di Teknik Elektro Susah?

APA SAJA YANG DIPELAJARI DI TEKNIK ELEKTRO?
Di elektro kalian akan belajar listrik sesuai dengan namanya yaitu elektro. Di elektro terdapat 2 prodi : arus kuat dan arus lemah. Tentunya sebelum masuk ke prodi kalian akan belajar tentang hal - hal umum kelistrikan yang dibutuhkan.
Misal kalian akan mempelajari yang namanya
a. Resistor
b. Induktor
c. Kapasitor
d. Dioda
e. Regulator
f. OP-AMP
g. LED
h. Transistor
i. Logika
j. Program
dan sebagainya

Jika kalian akan memilih arus kuat, maka kalian akan mempelajari hal - hal yang berkaitan dengan listrik berskala besar, semisal di PLN, Perminyakan, Pertambangan, intinya yang berskala besar.
Jika kalian akan memilih arus lemah, kalian belajar tentang rangkaian - rangkaian listrik berskala kecil, contohnya handphone, televisi, bahkan disini kalian bisa belajar tentang robot.

Kalau dari saya sendiri saya memilih arus kuat karena ingin bekerja di perminyakan, namun saya juga ikut UKM / ekstrakuliler robotika.
Jadi, apapun pilihan kalian, tidak akan membatasi ilmu yang kalian ingin dapatkan. Hanya saja, prodi membuat kalian fokus belajar arah mana yang kalian akan ambil untuk masa depan kalian.

PROSPEK KERJA TEKNIK ELEKTRO?
1. Tenaga Pendidik
 Jika anda lulusan perguruan tinggi strata satu (S1) jurusan elektro (elektronika industri, listrik, dll.) bisa menjadi tenaga pendidik di SMK ataupun lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Lulusan S1 elektro dianggap sudah memiliki kompetensi yang cukup untuk mengajar matapelajaran elektro, utamanya bagi jurusan pendidikan teknik elektro.

2. BUMN
 Saat ini banyak sekali perusahaan BUMN yang membutuhkan tenaga-tenaga handal di bidang elektro untuk dijadikan teknisi ataupun posisi strategis lainnya. Sebut saja PLN, Telkom, Pertamina, dan kawan-kawannya ini sedang gencar-gencarnya mencari lulusan elektro yang memiliki kemampuan dan komitmen tinggi untuk memajukan perusahaan.

3. Sektor Swasta
 Sektor swasta merupakan peluang yang paling besar untuk menampung para lulusan teknik elektronika industri. Pabrik-pabrik besar seperti Samsung, Philips, LG, dan lain-lain pastinya sudah menggunakan alat yang canggih untuk beroperasi. Jika alat tersebut mengalami masalah, tentunya yang bisa menyelesaikannya adalah para teknisi

4. Wirausaha
 Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa lulusan elektro sangat dipercaya mampu menciptakan usaha sendiri mulai dari buka jasa servis barang elektronik sampai dengan berjualan barang-barang elektronik. Dengan menjadi seorang wirausaha, lulusan elektro akan sangat berjasa mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia.

 5. Dunia Robotika
Ya tentu saja ini masih belum terlalu dibutuhkan di Indonesia, tapi di Jepang pembuatan robot sudah dijalankan, dari yang besarnya se GUNDAM sampai yang kecil. Bukan tidak mungkin di masa yang akan datang, robot sudah umum digunakan, sehingga kalian sangat beruntung jika masuk jurusan Teknik Elektro karena kalianlah yang paling dekat dengan dunia robot.

KULIAH DI ELEKTRO SUSAH?
Jujur saja menurut saya susah. Selain dalam menjawab soal - soalnya, juga susah dalam hal lain. Seperti :
a. Dosen elektro terkenal pelit nilai
b. Tugas yang sangat banyak
c. Kegiatan lain

Jadi butuhlah perjuangan disini. Belajar dan belajar.

Silahkan baca tokoh tokoh dunia lulusan teknik elektro :

Silahkan baca DUNIA ROBOTIKA :

Games